Rabu, 29 Juni 2016

Dapur Orin : Naam jajanan dari Ubi



Naam : Ubi berisi lelahan gula


Halloo genkssss, saya itu suka banget ngemil, apa lagi jajanan yang manis-manis, makanya kenapa saya bisa suka kamu, karena kamu manis #Abaikaaaaaan. Nah ibu saya juga suka banget buatin jajanan-jajanan buat cemilan saya, ya salah satunya naam. Naam ini jajananan berbahan dasar ubi ungu, terus didalemnya ada isi gula dan mentega cair gitu, enak banget beneran, manis, ubinya empuk terus yang paling saya suka ya isinyaa, gulanya meleleh itu loh bikin nagih. Nah kali ini saya bakal berbagi resep jajanan rumah favorite saya ini.

Tau ga sih saya nulis ini dengan perasaan super bangga, karena selama inikan blog saya berisikan tulisan baper penulis yang alay ini, jadi berasa resep yangku tulis kali ini jadi kayak satu-satunya tulisan yang bermanfaat wkwk. Ya siapa taukan yaa, ada yang penasaran dan pengen buat juga, siapa tau jadi inspirasi jajanan buka puasa, kan jadinya berguna wkwk. Kalopun gaada yang praktekin #sedihBgt, seenggaknya yang baca tau aja udah cukup hehe, siapa tau suatu hari tertarik bikin *masih maksa supaya  ada yang mau praktekin wkwk*. 
oh iya jangan protes sama judul "dapur orin" yaaa, biar kayak ditivi dan blog orang aja sih, padahal yang berperan penting disini ibu wkwk, saya sih bantu-bantu dikit doang, paling banyak bantu cuma pas ngabisin :') tapi saya salalu bilang sama ibu dan diri saya sendiri, suatu saat saya pasti bisa masak, belum saatnya aja sekarang wkwk.Tapi emang saya punya rencana suatu hari nanti mau buka cafe jajanan manis dan unik gitu lah wkwkwk, moga kesampean eaaa HAHA!.

Ini difoto ubinya ubi kuning, kebetulan kemaren gaada ubi ungu, tapi pas udah dicoba lebih enak pake ubi ungu, lebih lembut. Jadi kalo bisa sih pake ubi ungu aja yaa. Yaudah kepanjangan cuap-cuap ini, langsung aja ini diaa resep Naamnyaa !!!!!!! 




Bahan-bahan :

-1,5kg  Ubi Ungu

-2 Butir Kuning telur 

- 1/2 kg Gandum 


Bahan Isi :

-1,5 ons Gula pasir

-1 ons Mentega 


Kulit luar :

Putih telur



Cara membuat :

1.Siapkan semua bahan. Dan rebus ubi hingga masak dan lembut.

2.Setelah ubi masak, bersihkan kulitnya dan haluskan ubi.

3.Lalu campurkan ubi dengan kuning telur. Aduk hingga rata.

4.Kemudian tambahkan gandum dengan adonan. Aduk lagi hingga rata.

5.Bentuk adonan bulat, seperti ingin membuat pempek pastel.

6.Campurkan bahan untuk isi, mentaga dan gula pasir, diaduk hingga tercampur rata.

7.Kemudian masukan isi kedalam adonan yang telah dibolongkan tengahnya, dan tutup kembali adonan hingga menutupi isi. Pastikan adonan membalut rata isi, jangan sampai ada cela.

8.Panaskan minyak selagi membentuk dan memberi isi adonan.

9.Kemudian sebelum digoreng, adonan ubi dicelupkan dahulu dengan putih telur, lalu goreng.

10.Angkat ketika warna naam berwarna coklat keemasan.

11.Naam siap disajikan dan selamat menikmati. 

Sabtu, 25 Juni 2016

karena semua memang diantara pilihan

lantas kau ingin menjadi seperti apa?
senja yang indah, sisetia penyambut malam
fajar yang menakjubkan, sipemberi harapan penyambut pagi
namun mereka hadir hanya sesaat yang akan tergantikan
ataukahh..
malam yang gelap, sunyi, menakutkan, tapi sipenenang dan waktu pelepas penat
siang yang terik, panas, dan melelahkan, tapi siaktif yang menemani hari.

semuanya sama saja, semua pilihan memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, tinggal kau saja berfikir, kelemahan yang mana yang bisa kau terima? kelebihan mana yang ingin kau terima? kelemahan dan kelebihan mana yang mampu menyempurnakanmu?

hidup itu pilihan bukan? bahkan saat kamu memutuskan untuk tidak memilihpun adalah sebuah pilihan. tapi satu hal yang harus selalu kau ingat, ketika sudah menjatuhkan pilihan, jangan pernah menyesalinya, sebab yang memilih adalah dirimu sendiri. maka, sebelum kau memilih pikirkanlah, masih ada waktu, tapi jangan terlalu lama karena waktupun beranjak berlalu.

karena semua memang diantara pilihan.
mau bangun atau tetap tidur?
mau pergi atau menetap?
mau jadi apa atau tidak ingin menjadi apapun?
mau ini atau itu?
pada akhirnya kau harus memutuskan, tidak bisa tidak, jadi tentukan sekarang, kau pilih yang mana? ini untuk kepentingan dirimu sendiri, agar tidak terlalu lama berjalan ditempat.. 

Apakah ini sebuah nasehat? terserah kau saja menilainya, aku bukan motivator, aku hanya sedikit berfikir dari dunia ini, karena dari aku terbangun hingga tidur lagi, otak ku selalu dipenuhi pilihan-pilihan, mulai urusan fisikku hingga hatiku. terkadang akupun bingung menentukan pilihan mana yang tidak menimbulkan penyesalan, namun ketika aku terlalu lama berfikir, waktupun habis, hingga menimbulkan dua tingkat penyesalan. jadi sekarang ku simpulkan, diantara semua pilihan ada resiko masing-masing, tinggal kesiapanmu saja yang menentukannya. bahkan mau bahagia atau tidakpun adalah pilihanmu sendiri. mau menggantungkan kebahagiaanmu pada diri sendiri atau orang lain? tapi ingat sebelum memilih, pikirkan resikonya. 

jangan terlalu keras memikirkan semua pilihan, toh sekuat apapun kau berfikir ada yang tak dapat dikendalikan logika bukan?, tapi mengingatkan saja, terkadang pilihan hati lebih menyakitkan. maafkanlah jika tulisan ini tidak memberikan kesimpulan yang baik, bahkan tidak ada kesimpulannya, karena aku sendiripun terkadang bingung, ketika pikiran dan perasaanku memilih pilihan yang berbeda. aku bingung untuk mengikuti yang mana, namun yang jelas ketika aku memutuskan, aku harus berusaha untuk tidak menyesalinya, ada rahasia dibaliknya, tidak selalu pilihan yang kita sesali itu akan selalu buruk. Pikiran atau perasaan? mana yang kau pilih? aku tidak memiliki saran yang tepat, maaf, silakan pilih sendiri. 

Senin, 20 Juni 2016

pintu hati



Dulu pintu itu pernah ada yang berhasil menemukan kuncinya, dan seseorang itupun masuk kedalamnya, menjelajah setiap sudut ruangan, ia duduk disofa ruang tamu lantas berbaring dikamar, ketika gerahpun ia bebas menggunakan kamar mandi, jika lapar ia dapat memakan semua persediaan didapur.
Namun suatu ketika, dia sengaja memecahkan piring, mengeringkan semua air dan menghancurkan peralatan lainnya, kemudian dia beranjak pergi, dia membanting pintu tersebut terlalu kencang sehingga pintu itupun terkunci lagi, bahkan lebih rapat dari sebelumnnya.
Sudah banyak yang berusaha membukanya kembali, akan tetapi pintu ini masih terkunci, ada yang mencoba mendobraknya sayangnya pintu tersebut bukanlah pintu biasa, dia harus dibuka dengan kunci, mau didobrak sekeras apapun yang ada pintu tersebut semakin kuat saja ia agar tak terbuka.
Dan setelah beberapa orang hanya mampu bertamu diteras, karena tak mampu menemukan kunci yang tepat, kaupun datang membawa kunci yang benar. Namun sayangnya, keadaan didalam sangat berantakan, apa kau masih yakin ingin tetap masuk?. Atau aku tawarkan untuk sampai diteras saja, sebab karena dulu ruangan tersebut sempat ditinggalkan, maka takkan dibiarkan kejadian itu terulang.  
Jika kau akan pergi nantinya, jika kau tak mampu berkomitmen, maafkan lebih baik aku mengusirmu terlebih dahulu. Jangan masuk, jika ingin bertamu cukuplah diteras ini saja. Agar tidak menambah pekerjaanku membersihkannya. Jika kau bersikeras ingin masuk, jadilah seseorang yang bertanggung jawab, marilah kita bersama membersihkan sisa-sisa piring yang pecah tadi, marilah bantu aku menyapu seluruh ruangannya, dan ketika semua sudah kembali seperti semula bahkan lebih tertata rapi dari sebelumnya, menetaplah disini. Aku berusaha kau nyaman diruangan ini, kaupun berjanjilah tetap bertahan untuk tidak pergi, bagaimanapun keadaannya nanti.
Oh iya, sebelum kau duduk disofa itu, kunci dulu pintunya dari dalam, agar tak ada yang bisa masuk selain dirimu, agar akupun tak bisa keluar menemui tamu diteras, agar kita bisa tenang berdua saja
Lantas yang mana yang akan kau pilih? Masuk kedalam atau bertamu diteras? Ku ingatkan sekali lagi, tak mudah menemukan kunci pintu tersebut, tak semua orang mendapatkan kuncinya, itu pintu yang sangat sulit untuk dibuka, dan ketika kau yang menemukan pilihan mana yang akan kau putuskan? Jika kau tetap memilih hanya bertamu, maka pintu itu semakin lama dibuka, dan ia semakin usang. Tapi tak apa, kau boleh pergi, tinggalkan saja kuncinya disekitar pintu tersebut jangan kau bawa pergi, agar suatu saat ada yang menemukannya kembali, dan mungkin saja orang tersebut ingin menetap. Dan apabila kau memutuskan untuk masuk kedalam, aku akan sangat bahagia menyambutmu, marilah kita menua bersama disini, tanpa pergi meninggalkan suatu sama lain, dan kita akan mengisi ruangan ini dengan pernak-pernik yang indah.

Rabu, 15 Juni 2016

Maafkan aku jatuh cinta


Pagi itu ponselku berdering, ternyata pesan masuk itu darimu “selamat pagi” sapamu diujung sana. Takku sangka pesan singkat itu berlanjut hingga berhari-hari kedepan, yang perlahan mengubah kecepatan detak jantungku.

Dan kini aku terbiasa berbagi kabar denganmu, sehari saja tanpa kamu ada hati yang terus betanya, ada perasaan yang kian gelisah. Begitupun sebaliknya, jika seharian kamu bersamaku hati terasa begitu tenang, semua gelisah seakan meredup, tak sedikitpun rasa jenuh hadir dipikiranku, bahkan bisakah aku menawar? Menawar dengan waktu untuk lebih lama lagi membiarkan aku bersamamu, bernego dengan jarak untuk sesaat saja ia bukanlah sebuah masalah.

Salah kah aku mengartikan semuanya? Salahkah aku bila rasa ini tiba? Salahkah aku untuk semua perasaan yang perlahan tercipta yang disebabkan olehmu? Salahkah aku bila aku jatuh cinta? Jika salah maafkan aku..

Maafkan aku jatuh cinta

Maafkan aku jatuh cinta dengan tatapan matamu yang membutakanku

Maafkan aku jatuh cinta dengan senyumanmu yang membisukanku

Maafkan aku jatuh cinta dengan suaramu yang mentulikanku

Maafkan aku jatuh cinta dengan genggamanmu yang melumpuhkanku

Maafkan aku jatuh cinta dengan pelukmu yang menghangatkanku

Maafkan aku jatuh cinta dengan leluconmu yang menghentikan tangisku

Maafkan aku jatuh cinta dengan perhatian kecil yang kamu berikan

Maafkan aku jatuh cinta dengan semua kenyamanan yang kamu hadirkan untukku

Detak jantung ini kini telah utuh menjadi milikmu, khayal ini kini telah sempurna diperankan bayangmu, rindu ini kini telah bersahabat dengan sosokmu, dan kamu kini telah menjadi rangkaian dalam setiap langkahku. Inikah rasanya cinta diam-diam? Diam-diam bahagia yang tersimpan, pun diam-diam pula sesak yang dirasakan. Tanpa keberanian untuk mengatakan, aku cinta.

Apakah ini benar cinta sendirian? Ataukah mungkin kamu merasakan hal yang sama? Entahlah terlalu dini untuk menerka, terlalu cepat untuk menyimpulkan. Terlalu banyak Tanya dalam benakku. Beginilah orang yang jatuh cinta, sibuk betanya dengan hati penuh harap, membenarkan apa yang mereka inginkan. Kamu tak perlu tanggung jawab, tak perlu menyambut perasaan ini jika kamu tidak ingin. karena memang salahku sendiri yang lupa mengunci pintu hati.

Tapi satu pesanku, jangan lagi kamu biarkan hati-hati lain sepertiku, jangan lagi kamu biarkan wanita lain jatuh cinta, jangan jangan lagi, jika kamu tidak mampu membalas, cukup jangan beri signal harapan berlebih. Jangan memulai jika ingin mengakhiri. jangan memberi jika kamu sendiri tidak mengerti apa yang telah kamu beri. Jangan menanamkan bibit jika kamu tidak mampu merawatnya. Dan jangan melangkah jika kamu tidak tau tujuannya.

Sekarang biarku pendam saja semuanya,biarlah sejenak kini aku nikmati saat-saat bersamamu,  biarkan waktu yang menjadi jawabannya, apakah rasaku yang akan memudar? Ataukah kamu yang akan datang?. Jika cinta ini terbalaskan, namun memang berbagai alasan yang tak memungkinkan, aku disini akan menunggu, karena memang masih banyak waktu bukan?. Silakan pergi, aku sudah berdamai dengan hati sekarang, jadi apapun yang terjadi telah aku pasrahkan, Tuhan punya rencana untuk kita kedepan, ingatlah merpati akan selalu pulang.

Sabtu, 11 Juni 2016

Sekali Lagi (Lirik Lagu)

penyanyi : Maudy Ayunda 
Judul lagu : Sekali lagi 
Pencipta :Maudy Ayunda
album : Moment 

Ku lihat awan membentuk wajahmu 
Seakan dunia pun telah setuju 
Bodohnya ku paksakan kau menjauh 
Padahal jelas hanya kau yang ku mau

Mungkinkah kau rasakan hal yang sama
Kau ingin coba sekali lagi
Adakah asa rindu yang sama
Bisakah kita kembali utuh lagi

Ku dengar angin bisikkan namamu
Seakan dunia pun telah setuju
Bodohnya ku paksakan kau menjauh
Padahal jelas hanya kau yang ku mau

Mungkinkah kau rasakan hal yang sama
Kau ingin coba sekali lagi
Adakah asa rindu yang sama
Bisakah kita kembali utuh lagi

Bukannya aku memaksa
Ku hanya ingin bertanya
Masihkah ada, Mungkinkah, Adakah

Mungkinkah kau rasakan yang sama
Kau ingin coba sekali lagi oh
Adakah asa rindu yang sama
Bisakah kita kembali utuh lagi

Derby Romero (Lirik Lagu)

- Tuhan Tolong

Ku rasa getaran cinta 
Di setiap tatapan matanya 
Andai ku coba tuk berpaling 
Akankah sanggup ku hadapi kenyataan ini
 
Reff: 
Oh Tuhan tolonglah aku 
 Janganlah kau biarkan diriku 
Jatuh cinta kepadanya 

 Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka 
Tuhan tolong diriku 

Walaupun terasa indah 
Andaikan ku dapat juga dirinya 
Namun ku harus tetap bertahan 
Menjaga cinta yang tlah lebih dulu ku jalani 

Repeat reff 

Sebab andai itu terjadi 
Akan ada hati yang terluka 
Tuhan tolong diriku 

Repeat reff
 
Tuhan tolong diriku
 
Sebab andai itu terjadi 
 Akan ada hati yang terluka 
Tuhan tolong diriku 


- Gelora Asmara

Datanglah nyatakanlah cintamu 
Katakan bahwa kau menginginkan diriku 
Datanglah bawalah bunga-bunga 
Agar kau dapat membuat diriku terbang 

Reff: 
Aku di sini duduk manis menantimu 
Aku pun ingin membuat kau tak menyesal 
 Bahwa kau telah memilih diriku ini 
Yang akan terus membuat hidupmu indah
 

Datanglah nyatakan janji cinta 
Yang akan kau ucapkan itu yang terakhir 
Datanglah bawalah aku pergi 
Bersama dengan semua gelora asmara 

Back to Reff:
 

Hidupmu indah 
Hidupmu indah

Jumat, 10 Juni 2016

kau harus tau, kau sudah menyakiti



Kemarin aku tertawa lepas karenamu, bahagiaku disebabkan dirimu, dan janjimu ini akan selalu terjadi, hingga aku tak mampu lagi menghitung lamanya waktu yang kita lalui bersama. Namun kini nyatanya tak sekalipun kau hadir, sosokmu pergi meninggalkan janji yang selama ini aku percaya. Jika aku tau esok ku akan seperti ini, aku tak akan pernah membiarkan diriku menyambut dekapan kasihmu, cukuplah aku dengan hari-hari sebelum hadirnya kau walaupun harus selalu diam ditempat.
Entah harus berapa jauh lagi kaki ku berlari, melangkah meninggalkan yang telah terjadi, melumpuhkan ingatan yang lalu. Entah harus bagaimana lagi aku bergerak, jika disebelah kiri dan kananku ada kenanganmu yang tajam siap melukaiku kapanpun. Entah harus kemana lagi aku pergi , untuk mencari obat sakit direlung dasar jiwa ini.
Aku tau, luka yang paling dalam dihati ini karenamu, kenapa aku masih saja jatuh cinta berulang-ulang kepadamu? Kau tau pedihnya benci dan rindu saat datang bersamaan  ? rasanya seperti silet menyeyet wajahmu, dan seperti itulah sesak yang ku rasa tiap dinginnya malam menerpa.
Bagaimana cara menggantikan hatiku yang telah terpotong dan kemudian kau bawa lari? Bagaimana aku bertahan dengan separuh jiwaku yang separuhnya lagi ikut bersamamu?
Kau tau berapa sulitnya aku mengirup udara untuk pertahanan hidupku? Kau tau beratnya hembusan nafasku? Dan kau tau siksanya aku oleh cinta yang pernah kau janjikan ? Kau tidak akan pernah tau, seberapa sulitnya aku berpura-pura. Kau tidak akan mengerti, seberapa kuatnya aku bertahan.
Tanpamu duniaku masih berjalan. Namun tanpamu, warnaku ada yang hilang.
Aku ingin tetap disini, namun aku takut kau tak akan datang menemuiku, hingga ku sendiri, membeku oleh masalalu. Lantas, ketika aku ingin pergi, langkahku bergetar, rasa tak mampu ku berjalan tanpamu, rasa tak mampu aku menyambut rentangan tangan orang lain. Merindukanmu, aku ingin bertemu, ingin memastikan benarkah hatimu bukan untukku lagi? Namun disisi lain aku takut, matamu mengatakan “ya aku sudah tak mencintaimu lagi”
Aku disini terjebak dipenjara buatanmu, yang jika ku tetap bertahan, aku mati bersama kenangan, namun jika aku tinggalkan aku takut kau menungguku.
Sekarang aku mengerti, bahwa kau tidak hanya terkurung dihati namun juga takkan kembali.
Tetapi harus selalu kau tau, yang kau lukai bukan hal yang sepantasnya dilukai. Aku sudah memaafkan dan akupun tidak membenci, namun rasa kecewa dan sakitku terlalu dalam untuk memberanikan diri melihatmu lagi.
Sekarang biarlah, biarkan saja seperti ini, biarkan saja kau bahagian bersama pilihan hatimu, aku tidak akan menganggu, aku pergi menutup semua luka ini sendiri, berusaha menghapus semua tentangmu, kembali seakan kau tidak hadir dihidupku, dengan begitu aku rasa aku tetap akan mampu jalani hidupku dengan baik.
Maka pergilah, tapi jangan pernah datang kembali, karena luka ini masih mengangah. Jika kau ingin bertemu, nanti saja, tunggu sudah mengering, sehingga aku bisa menatap wajahmu tanpa harus menangis lagi.